STRATEGI DAKWAH PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN AKHLAKUL KARIMAH SANTRI MUSHOLLA AL-BAROKAH DI DESA WANAKAYA KECAMATAN HAURGEULIS KABUPATEN INDRAMAYU Cecep*1 Tuminih2 Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam Nahdlatul Ulama Indramayu Indonesia Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam Nahdlatul Ulama Indramayu Indonesia cecep@gmail.com tuminiminni91@gmail.com Info Artikel Abstrak Riwayat artikel: Submit: Bulan XX, 20XX Review: Bulan XX, 20XX Publish: Bulan XX, 20XX Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi dakwah yang dilakukan oleh penyuluh agama Islam dalam meningkatkan akhlakul karimah para santri di Musholla Al-Barokah Desa Wanakaya, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu. Dalam konteks masyarakat pedesaan yang masih kental dengan tradisi dan budaya lokal, peran penyuluh agama sangat signifikan dalam membentuk karakter santri yang berakhlak mulia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi dakwah yang diterapkan meliputi pendekatan keteladanan, pembiasaan, nasihat (mau'izhah), dan partisipatif melalui kegiatan keagamaan seperti pengajian, shalat berjamaah, dan kegiatan sosial. Strategi ini terbukti efektif dalam menumbuhkan kesadaran moral dan religius para santri. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa keberhasilan dakwah sangat ditentukan oleh kemampuan penyuluh agama dalam menyesuaikan metode dakwah dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Kata Kunci : strategi dakwah, penyuluh agama, akhlakul karimah, santri, Musholla Al- Barokah. PENDAHULUAN Dakwah merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan umat Islam, sebab melalui dakwah nilai-nilai Islam dapat ditanamkan dan diinternalisasi dalam diri setiap individu. Penyuluh agama Islam sebagai ujung tombak pelaksanaan dakwah di masyarakat memiliki peranan strategis dalam membina moralitas umat, khususnya generasi muda atau santri. Fenomena menurunnya akhlak remaja dewasa ini menjadi tantangan besar bagi dunia pendidikan keagamaan. Di tengah derasnya arus globalisasi, peran lembaga keagamaan seperti musholla menjadi sangat penting sebagai pusat pembinaan akhlak dan spiritualitas. Musholla Al-Barokah di Desa Wanakaya merupakan salah satu lembaga yang aktif dalam kegiatan keagamaan, terutama melalui bimbingan penyuluh agama Islam. Namun, meskipun kegiatan keagamaan rutin dilakukan, masih dijumpai sebagian santri yang kurang disiplin, kurang sopan santun terhadap guru, dan belum sepenuhnya mencerminkan akhlakul karimah. Oleh karena itu, perlu diteliti bagaimana strategi dakwah yang diterapkan oleh penyuluh agama Islam dalam menumbuhkan nilai-nilai akhlak yang baik di kalangan santri. KAJIAN TEORI Strategi dakwah adalah suatu rancangan atau perencanaan sistematis yang disusun untuk mencapai tujuan dakwah secara efektif dan efisien. Menurut Toto Tasmara (2004), strategi dakwah mencakup metode, pendekatan, dan taktik yang disesuaikan dengan kondisi mad'u (objek dakwah). Penyuluh agama Islam berperan sebagai informator, motivator, fasilitator, dan teladan bagi masyarakat. Akhlakul karimah berarti sifat-sifat terpuji yang bersumber dari ajaran Islam, seperti kejujuran, kesabaran, disiplin, dan tanggung jawab. Metode dakwah yang efektif antara lain keteladanan (uswah hasanah), pembiasaan, nasihat (mau'izhah), serta pendekatan partisipatif yang melibatkan santri dalam kegiatan sosial. METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan tujuan memahami fenomena dakwah secara mendalam. Lokasi penelitian di Musholla Al-Barokah, Desa Wanakaya, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu. Subjek penelitian meliputi penyuluh agama, santri, dan tokoh masyarakat. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Strategi dakwah yang diterapkan oleh penyuluh agama Islam di Musholla Al-Barokah meliputi beberapa pendekatan. Pertama, pendekatan keteladanan (uswah hasanah), yaitu penyuluh menjadi contoh dalam perilaku sehari-hari seperti disiplin, sopan, dan rajin ibadah. Kedua, pendekatan pembiasaan dengan kegiatan rutin seperti shalat berjamaah, membaca Al- Qur'an, dan doa bersama. Ketiga, pendekatan nasihat atau mau'izhah hasanah, di mana penyuluh memberikan pesan moral yang relevan dengan kehidupan santri. Keempat, pendekatan partisipatif dan sosial yang melibatkan santri dalam kegiatan kemasyarakatan seperti kerja bakti dan santunan anak yatim. Faktor pendukung dakwah di antaranya dukungan masyarakat, antusiasme santri, dan konsistensi penyuluh. Sementara faktor penghambat mencakup keterbatasan sarana, waktu belajar yang terbatas, dan pengaruh media sosial. Secara umum, strategi dakwah yang diterapkan berhasil meningkatkan akhlakul karimah santri yang ditandai dengan peningkatan disiplin, sopan santun, dan partisipasi aktif dalam kegiatan keagamaan. KESIMPULAN Strategi dakwah penyuluh agama Islam di Musholla Al-Barokah terdiri atas pendekatan keteladanan, pembiasaan, nasihat, dan partisipatif. Strategi tersebut efektif dalam meningkatkan akhlakul karimah santri dan memperkuat nilai-nilai religius di lingkungan musholla. 2| Saran: Penyuluh agama perlu mengembangkan metode dakwah yang lebih inovatif, lembaga musholla perlu memperkuat sarana pembelajaran, dan pemerintah daerah diharapkan mendukung kegiatan keagamaan dengan memberikan fasilitas dan pelatihan dakwah. REFERENSI Al-Ghazali. (2000). Ihya' Ulumuddin. Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah. Departemen Agama RI. (2007). Pedoman Penyuluhan Agama Islam. Jakarta: Direktorat Jenderal Bimas Islam. Hasan, A. (2014). Metode Dakwah Islam. Jakarta: Rajawali Press. Munir, M. (2009). Strategi Dakwah Kontemporer. Bandung: Rosda Karya. Tasmara, Toto. (2004). Etos Kerja Pribadi Muslim. Jakarta: Gema Insani Press. Suryana, A. (2018). Penyuluhan Agama dan Pembinaan Umat. Bandung: Alfabeta. | 3